SAYEMBARA BUKU PUISI BERHADIAH 100 JUTA
JAKARTA (litera) — Pada tahun 2021, Yayasan Hari Puisi (YHP) kembali merayakan Hari Puisi Indonesia (HPI) dengan berbagai kegiatan, seperti Pembacaan Puisi, Lomba Menulis Puisi FB, Lomba Baca Puisi Digital, Pemilihan Komunitas Sastra Penyelenggara HPI Terbaik, Pekan Perayaan Hari Puisi Indonesia, Seminar Internasional, dan Sayembar Buku Puisi berhadiah total 100 juta rupiah.
Sebagaimana diumumkan di laman resmi HPI (www.haripuisi.id), penjurian Lomba Cipta Puisi Grup FB HPI dan Lomba Baca Puisi Digital dilakukan dua tahap. Juri Tahap I Lomba Cipta Puisi Grup FB HPI terdiri dari Bastian Zulyeno, Danny Susanto, Herman Syahara, Nana Sastrawan, dan Rintis Mulyaning Ati. Mereka memilih 100 puisi untuk diserahkan ke Juri Tahap II yang terdiri dari Abdul Hadi WM, Ahmadun Yosi Herfanda, Maman S Mahayana, Rida K Liamsi, dan (5) Sutardji Calzoum Bachri. Juri Tahap II (final) akan memilih enam puisi pemenang yang akan diumumkan pada puncak perayaan HPI 2021.
————————————-
Keterangan foto: Rapat persiapan perayaan HPI 2021 dilaksanakan secara daring.
————————————-
Pengumuman HPI 2021 juga menyebutkan, Lomba Baca Puisi yang videonya ditayangkan di channel youtube Hari Puisi TV juga dilakukan dalam dua tahap penjurian. Juri Tahap I terdiri dari Arief D Hasibuan, Bastian Zulyeno, Danny Susanto, Nana Sastrawan, dan Rintis Mulyaning Ati. Mereka memilih 25 video untuk diteruskan ke Juri Tahap II yang terdiri dari Ahmadun Yosi Herfanda, Asrizal Nur, Maman S Mahayana, yang akan memilih tiga pemenang. Ketiga Juri Tahap II pada Lomba Baca Puisi, juga menjadi juri pemilihan komunitas dan akan memilih satu komunitas terbaik.
Berikut daftar peserta pilihan Juri Tahap I yang akan dipilih untuk menentukan juara pada Perayaan Hari Puisi Indonesia 2021 yang bertema “Penyair dan Era Digitalisasi”.
100 Puisi Terpilih Lomba Cipta Puisi Grup Facebook HPI 2021:
- A. Machyoedin – Burung-Burung yang Pindah
- A. Warits Rovi – Penyair di Depan Layar Komputer
- A. Rahim Eltara – Ilham di Ujung Jemari
- Aan Subhansyah – Jendela Kereta Listrik
- Abdul Mukhid – Sebuah Penafian: Puisi
- Achmad Sochib – Sah
- Ade Ganiarti – Penyair Lukislah Kisah
- Adri Darmadji Woko – Adam dan Eva
- Agus Buchori – Mengenang Jalan Daendels
- Agus Sukamto – Sang Idola
- Agusta Akhir – Dalam Genggaman
- Ahmad Ijazi Hasbullah – Panggung Virtual Penyair
- Ahmad Kohawan – Dunia Semu
- Ali Ibnu Anwar – Jaringan Tubuh
- Amiruddin Lallo – Bulan “Nun”
- Andik Winarko – Gaya Zaman Masa Kini
- Anugrah Prasetya – Penyair Elon
- Arnita – Di Detik Ini
- Arther Panther Olii – Ghosting
- Budhi Setyawan – Kuasa Hiper Realitas dan Sajak Sajak Tak Terbaca
- Budianto Sutrisno – Jemarimu Singgasanamu
- Candra N Pangeran – Antologidotcom
- Chancan Parase – Wabah Digitalisasi
- D’ Eros Sudarjono – Antara Cetak dan Digital
- Dahlan Hadiwisastra – Bunyi Gaduh
- Damayanti Soekandar – Sajak Tercemar
- Darius Baki Akamaking – Syair di Titian Dermaga Cinta
- Daviatul Umam – Intermeso
- Dedi Taherdi – Puisi itu Lebih Canggih
- Deni Purnomo – Monolog Seorang Penyair
- Dody Yan Masfa – Racun Digital
- Ewith Bahar – Imigran Digital
- Ewith Bahar – Laksana Musik Blues
- Funky Zubair Affandy – Ayo! Tanam Sajak
- Gampang Prawoto – Kata Logika Bola
- Gurit Asmara Ruci – Penyair Tanpa Rupa
- Hasani Hamzah – Anakku Lahir di Bulan Juli
- Hendra Sukmawan – Tuhan Tenggelam dalam Genggaman
- Heru Patria – Seorang Penyair yang Terlempar ke Era Digitalisasi
- I Made Suantha – Bertani di Ladang Puisi
- Istikomah – Sajak Pohon Digital
- Iswadi Bahardur – Merayakan Negeri dalam Jaringan
- Jang Sukmanbrata – Koran Kenangan Digital
- Jhon FS. Pane – Sepucuk Surat dalam Kenangan
- Kotagu Hayatudin – Elegi Puisi di Masa Kini
- Kurliyadi Hamzah – Nasib Jeluang di Tangan Penyair
- Kurnia Effendi – Candu
- Kurniawan Junaedhie – Tiga Pipit di Tengah Kefanaan
- Lilin – Di Balik Jendela Hitam
- Marlin Dinamikanto – Ziarah Kubur Sendiri
- Marwanto – Kasih Purba
- Miftachur Rozak – Virtual Para Penyair
- Mizniwati – Anak Puisi di Laman Maya
- Muhammad Alfariezie – Meski Dunia Berduka
- Nanang R Supriyatin – Negeri Tanpa Pintu
- Ni Wayan Idayati – Pesan Singkat
- Nora Septi Arini – Sebuah CD Berbagi Selembar Puisi
- Nur Khofifah – Segenggam Roti Orang-Orang Suci
- Pahrus Zaman Nasution – Merangkai Kata dalam Cahaya
- Paulus Heri Hala – Ketika Pedang Kata Bergelantungan dalam Medsos
- Pensil Kajoe – Dunia dalam Gadget
- Purcahyono Hari Prasetyo – Tak Dibatasi Ruang dan Waktu
- Rahem – Biodata Penyair
- Ratih Maryam – Bapak, Kini Puisiku Divisualisasi
- Nanoe Anka – Penulis Tua dan Laptopnya
- Refdinal Muzan – Pemintal Sinyal
- Resmana Prima Diana – Dunia yang Tergenggam
- Rezqie M.A Atmanegara – Ode Penyair Tua: Berpegang Teguh Pada Kesejatian Kata-Kata di Sepanjang Zaman
- Rhyna Rhynanti – Berselancar di Dunia Maya
- Rian Ibayana – Jejak Maya
- Rini Intama – Etape Masa Depan
- Riri Satria – Alienasi
- Rizky Burmin – Sebuah Dunia Lain
- Rosmita – Akun Bodong
- Roymon Lemosol – Dari Biji Mata Ibu
- Roz Ekki – Kawat Jaring Laba-Laba dan Algoritma Sibernetika
- Rudi Roma Doni – Syahdunya Insan
- Saiful Bahri – Notifikasi Pesan Sepi
- Setiyo Bardono – Berburu Ke Layar Datar
- Sigondrong Dalam Diam – Lelaki Pemecah Batu Ketinggalan Abad
- Sri Sunarti – Ketika Pagi di Virtual
- Sriyanti S Sastroprayitno – Penyair Facebook
- Stangkai Kasih Putih Alghie Suwandi – Jendela Kaca
- Suhandayana – Biodigital #3
- Sus S Hardjono – Percakapan Penyair di Atas Bintang
- Syuman Saeha – Kota Tanpa Kata
- Teja Purnama – Ponsel
- Tengsoe Tjahjono – Kuasa Etalase
- Ujang Nurochmat – Ketika Sajak Mengetuk Jendela yang Terjaga
- Vito Prasetyo – Paras Digital
- Warih Wisatsana – Unduh Unggah
- Wawan Hamzah Arfan – Berbagi Imaji
- Wayan Jengki Sunarta – Sandiwara Dunia Maya
- Yahya Andi Saputra – Isolasi Virtual
- Yin Ude – Wajah yang Sumringah
- Yudhistira ANM Massardi – Pertanyaanmu Menemukanku
- Yudhistira ANM Massardi – Sensa
- Yuditeha- Puisi Kaca
- Yustika Renie – Aku dan Perkembangan Zaman
- Zulfaisal Putera – Kata Kata di Layar Gawai
25 Nominasi Lomba Baca Puisi Digital Pilihan Juri Tahap 1:
- Abidin Wakur – Sulawesi Selatan
- Ahmad Yani – Jambi
- Ahmadi Haruna – Sulawesi Selatan
- Aprillia Dwi Putri Hastono – Lampung
- Beny Firmansyah – Jawa Timur
- Bilqist Zakiyyah – Bali
- Ellsa Nuralmar Atus Shalihah – Jawa Barat
- Endang Wulandari
- Hasan Maali – Jawa Timur
- Herlina Syarifudin – Jawa Barat
- Hilman Hakim Nasution – DKI Jakarta
- Inez Rosikhotul Choiri Putri – Banten
- Irma Suryani – Kalimantan Selatan
- Iwan C Saputra – Jawa Barat
- Leenda Madya – Jawa Tengah
- Marie Muhammad – Sumatra Utara
- Muhammad Sirojul Muniir – Jawa Timur
- Nur Aziz Asmuni – Jawa Timur
- Rahmad Azazi Rhomantoro – Kalimantan Timur
- Ramadhan – Yogyakarta
- Siti Sumarni – Jawa Tengah
- Srie Astuti Asdi – Sulawesi Selatan
- Suhartini – Sulawesi Selatan
- Yoemi Noor – Jawa Timur
- Zebua Trizga Ramadhona – Lampung
Enam Komunitas Terbaik Penyelenggara Perayaan Hari Puisi Indonesia 2021:
- Cipta Gembira Indonesia – Jawa Tengah
- Klinik Sastra PP Modern Rahmatul Asri – Sulawesi Selatan
- Komunitas Deklamator Indonesia – Jakarta
- Masyarakat Literasi Jember – Jawa Timur
- Pecinta Puisi Cinta Illahi – Lampung
- Pustaka Kabanti Kendari – Sulawesi Tenggara
Pemenang akan diumumkan pada Malam Puncak Hari Puisi Indonesia 2021 yang akan diinformasikan kembali secara resmi di akun media sosial Yayasan Hari Puisi. Kegiatan malam Puncak Hari Puisi Indonesia akan dilakukan secara luring dan daring di Jakarta bersamaan dengan pengumuman Sayembara Buku Puisi dengan total hadiah 100 juta.
Hari Puisi Indonesia ditetapkan 26 Juli. Penentuan tarikh itu berdasarkan tanggal kelahiran Chairil Anwar. Dideklarasikan di Pekanbaru, 22 November 2012 atas kesepakatan para penyair Indonesia yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Sejak itu Hari Puisi Indonesia dirayakan setiap tahun.
Perayaan pertama Hari Puisi Indonesia (HPI) digelar di Taman Ismail Marzuki, 25-29 Juli 2013, bertajuk Pekan Hari Puisi Indonesia. Perayaan HPI selanjutnya terus berlangsung setiap tahun sampai perayaan kesembilan tahun 2021. Salah satu mata acara yang selalu mendapatkan apresiasi dan antusiasme masyarakat sastra dari berbagai kalangan adalah Sayembara Buku Puisi Anugerah HPI dengan total hadiah Rp 100 juta. @litera/hpi